Profil KH.Achmad Alfatich Abdurrohim
Sekilas Pandang KH. Achmad Alfatich Nama lengkap beliau adalah Ahmad Alfatich AR. Dua huruf dibelakang selalu beliau cantumkan. Mungkin karena adanya rasa rindu pada ayah yang tidak beliau ingat dengan pasti bagaiman rupa wajahnya
Musyafahah
adalah acara dimana seluruh santri untuk saling bersalam-salaman dengan pengasuh pondok pesantren ribat Al Ghozali.
KEGIATAN PP AL-GHOZALI BAHRUL U'LUM
Jenis kegiatan dan jadwal aktifitas santri Al-Ghozali bahrul 'ulum tambakberas jombang
Bid'ah....kafir....kafir...bid'ah..
Repot juga kalau punya temen yang suka mengeluarkan pernyataan-pernyataan seperti yang barusan aku sebutkan tadi, tapi mau gimana lagi allah maunya seperti itu. dan pastilah dibalik itu semua tersimpan pelajaran dan hikmah yang sangat bermanfaat bagiku.
Perkemangan Agama Islam di Afrika
Agama Islam masuk ke daratan Afrika pada masa Khalifah Umar bin Khattab, waktu Amru bin Ash memohon kepada Khalifah untuk memperluas penyebaran Islam ke Mesir lantaran dia melihat bahwa rakyat Mesir telah lama menderita akibat ditindas oleh penguasa Romawi dibawah Raja Muqauq
dimanche 8 avril 2012
“Kiat” Menjemput Maut
Kisah Hatib Ibnu Balta’ah
Wali Ashif
Nama Wali Ashif memang tidak terdapat dalam Qur’an. Tetapi, konon, sejumlah sufi mengenal beliau bahkan mengamalkan wiridan yang diamalkan Wali Ashif.Taubat Lelaki Yang Sibuk
Diceritakan bahwa ada seseorang menceritakan kepada Hasan Al-Basri: “Wahai Abu Said! Di sini ada seorang lelaki yang tidak mau berkumpul dengan orang ramai. Dia sentiasa duduk sendirian saja.”Mata Yang Tidak Menangis di Hari Kiamat
Kisah Teladan
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW beliau bersabda: “Menguap itu dari Syaitan. Maka apabila seseorang di antara kamu menguap, hendaklah ditahannya sedapat mungkin. Sesungguhnya jika seseorang di antara kamu mengatakan “ha” lantaran menguap, tertawalah syaitan.” [Bukhari]Wasiat Rasululloh SAW kepada Aisyah
Saiyidatuna ‘Aisyah r.’a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda “Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau. Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini…” Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka. Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu : 1. Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah 2. tidak memuji Allah Taala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur. 3. mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah (d) membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat. Wahai, Aisyah, ketahuilah : 1. bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah 2. bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya. 3. bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat. 4. bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami- nya di tempat tidur atau menyusahkan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka. 5. bahwa wanita yang mengerjakan sembahyang dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sembahyangnya. 6. bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun; 7. bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api. 8. bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah. 9. bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya. 10. bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.




06:05
Ribath Al-Ghozali BU




