Profil KH.Achmad Alfatich Abdurrohim
Sekilas Pandang KH. Achmad Alfatich Nama lengkap beliau adalah Ahmad Alfatich AR. Dua huruf dibelakang selalu beliau cantumkan. Mungkin karena adanya rasa rindu pada ayah yang tidak beliau ingat dengan pasti bagaiman rupa wajahnya
Musyafahah
adalah acara dimana seluruh santri untuk saling bersalam-salaman dengan pengasuh pondok pesantren ribat Al Ghozali.
KEGIATAN PP AL-GHOZALI BAHRUL U'LUM
Jenis kegiatan dan jadwal aktifitas santri Al-Ghozali bahrul 'ulum tambakberas jombang
Bid'ah....kafir....kafir...bid'ah..
Repot juga kalau punya temen yang suka mengeluarkan pernyataan-pernyataan seperti yang barusan aku sebutkan tadi, tapi mau gimana lagi allah maunya seperti itu. dan pastilah dibalik itu semua tersimpan pelajaran dan hikmah yang sangat bermanfaat bagiku.
Perkemangan Agama Islam di Afrika
Agama Islam masuk ke daratan Afrika pada masa Khalifah Umar bin Khattab, waktu Amru bin Ash memohon kepada Khalifah untuk memperluas penyebaran Islam ke Mesir lantaran dia melihat bahwa rakyat Mesir telah lama menderita akibat ditindas oleh penguasa Romawi dibawah Raja Muqauq
lundi 9 juillet 2012
Marhaban Ya Ramadhan
lundi 14 mai 2012
Jangan Di Baca Kecuali Lelaki Dan Perempuan Dewasa
Sungguh aneh tapi nyata, entah dari mana asalnya dan siapa yang memulainya sehingga ada doktrin atau tradisi yang mengatakan bahwa pacaran itu hukumnya wajib bagi remaja. Kalau ada remaja gak pacaran berarti belum komplit alias belum sempurna dikatakan remaja. Ya..budaya ini ternyata bukan cuma di Indonesia saja tapi hampir di belahan dunia terjangkit dengan virus ini. Di Amerika, dari film-film yang kita tonton dan dari cerita yang kita baca, pacaran itu seperti sholat lima waktu yang wajib dikerjakan. Karena pacaran mereka adalah suatu keawaiban sehingga mereka tidak malu melakukan ciuman yang sering di peragakan di tempat-tempat umum, ditaman, di bioskop dsb. Jugaa tidak sedikit remaja dari amerika dan eropa yang melakukan seks bebas sebatas S3 alias suka sama suka-naudzubillah.
Tapi benarkah itu cuma ada di Amerika dan Eropa yang mewakili bangsa barat? Sayangnya enggak juga. Di tanah air tercinta ini dari yang kita lihat ternyata udah seperti fotokopiannya Amerika. Dimana-mana, di jalanan, ngak sedikit remaja putri di peluk pacarnya. Terakhir hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) Yogyakarta menunjukan hampir 97,07 % mahasiswa yang kuliah disana sudah tidak gadis lagi, karena pergaulan bebas_astagfirullah. Kalau di Maroko kira2 ada gak yah?? :D
Kalau kamu punya saudara perempuan, kamu pantas cemas. Begitu juga orang tua yang punya anak perempuan. Khawatir godaan pergaulan bebas semakin menjadi-jadi.
Pada masa Rasulullah SAW, ada sebuah peristiwa menarik tentang pergaulan bebas. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal di ceritakan bahwa ada seorang pemuda yang mendatangi Rasulullah SAW, dan berkata,
“Duhai Rasulullah, izinkanlah aku untuk berzina.” Orang-orang yang berada di sekitarnya marah, tetapi Rasulullah SAW menyuruh pemuda itu mendekat dan duduk. Kata beliau,
“Apakah engkau suka (zina terjadi) pada ibumu?”
“Tidak, demi Allah yang menjadikan diriku sebagai tebusan bagi dirimu,” jawab pemuda itu.
“Maka orang-orang pun tidak suka bila itu terjadi pada ibu-ibu mereka,” kata Rasulullah SAW.
Beliau SAW, bertanya lagi pada pemuda itu, “Apakah engkau suka (zina terjadi) pada anak perempuanmu?”
“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah. Dialah yang menjadikan diriku sebagai tebusan bagi dirimu,” jawab pemuda itu.
“Dan orang-orang pun tidak menyukainya terjadi pada anak-anak perempuan mereka,” kata Rasulullah SAW.
Beliau SAW bertanya lagi, “Apakah engkau suka (zina terjadi) pada saudara perempuanmu?”
“Tidak, demi Allah yang menjadikan diriku sebagai tebusan untukmu,” lagi-lagi pemuda itu menjawab.
“Dan orang-orang pun tidak suka itu terjadi pada saudara-saudara perempuan mereka,” kata Rasulullah SAW.
Beliau SAW bertanya lagi, “Apakah engkau suka (zina terjadi) pada bibimu?”
“Tidak, demi Allah yang menjadikan diriku sebagai tebusan untukmu,” lagi-lagi pemuda itu menjawab.
“Demikian pula orang-orang tidak suka itu terjadi pada bibi-bibi mereka,” kata Rasulullah SAW. Kemudian Beliau SAW meletakkan tangannya pada pemuda itu dan berdo’a, “Ya Allah ampunilah dosa-dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”
Menyimak peristiwa di atas, sebaiknya para cowok mengukur diri. Bila kita enggak suka ada laki-laki yang mengganggu, melecehkan apalagi menodai ibu kita, saudara perempuan kita, atau mungkin bibi kita, jangan sampai kita melakukan hal yang serupa pada semua perempuan yang ada di bumi ini. Bukanlah orang lain mempunyai perasaan yang sama dengan kita, tidak ingin keluarganya diganggu?
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah setelah syirik dari perbuatan seorang laki-laki yang menumpahkan air maninya pada rahim yang tidak halal baginya.”(HR.Imam Abi Dunya)
Kita bayangkan klo semua pria di dunia berpikiran yang sama dengan pemuda yang ada dalam kisah diatas, bersihlah masyarakat kita dari berbagai perbuatan yang keji itu.
Buat kamu saudariku, sadarlah kalau hubungan sex di luar pernikahan bukan cinta, bahkan nggak ada hubungannya sama sekali dengan cinta. Waktu teman pria kamu merayu, atau memaksa kamu buat nurutin keinginan jahatnya, sebenarnya dia enggak mencintai kamu, malah cuma kepingin memanfaatkan kamu. Seseorang yang mencintai orang lain pasti akan menjaga kehormatan dan kesucian orang yang dicintainya, bukan malah merusaknya.
Dan untuk saudara dan saudariku, janganlah tergoda dengan propaganda atau cerita-cerita orang-orang yang pernah melakukan perbuatan keji itu. Apa yang mereka bilang asyik dan menyenangkan hakikatnya adalah penderitaan di masa depan. Bayangin, betapa bencinya Allah pada orang-orang yang melakukan perzinaan.
Wahai saudariku, jagalah harga dirimu, kehormatanmu, dan faraj-mu (kemaluan). Boleh aja pacarmu bilang, “aku pasti bertanggung jawab,” tapi itu adalah tanggung jawab di dunia, sementara di akhirat sana setiap orang bakal bertanggung jawab pada perbuatannya masing-masing. Nggak bakalan bisa seorang melimpahkan urusan pahala dan dosa pada orang lain.
“…dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberikan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan.”(QS.AlAn’aam :164)
Belajar dari pengalaman orang lain, cowok yang memiliki kelukuan macam itu adalah cowok buaya yang nggak bakalan bertanggung jawab atas perbuatannya. Abis pacarnya hamil, mungkin dia akan kabur dan mencari pacar baru, atau menyuruh pacarnya yang udah telat haid untuk mengaborsi kandungannya. Hiiiiiih…!
Dengan begitu wahai para cowok (wah aku termaksud ney), harap di ingat bahwa pacarmu bukan istrimu. Dan buat para cewek, pacarmu bukan suamimu. Sama sekali enggak ada ikatan apa-apa diantara kalian berdua. Sayang kan masa depan kalian berdua. Jangan hancurkan hanya dengan perasaan “cinta” yang enggak jelas juntrungannya.
Terakhir tapi ini yang terpenting, pacaran itu sendiri budaya yang asing dalam islam. Bahkan islampun enggak merestuinya, karena kenyataannya pacaran lebih berupa amalan mendekati zina dari pada alasan untuk ta’aruf (saling kenal) atau silaturahmi, atau apalah alasannya. Langkah yang benar adalah enggak melakukan pacaran, dari pada jatuh dalam perangkap setan. Apalagi kalau pacaran itu sekedar main-main belaka.
“Dan janganlah kamu mendekati perbuatan zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk,”(QS.Al-Isra : 32)
Wallahu a’lam.
dimanche 8 avril 2012
“Kiat” Menjemput Maut
Kisah Hatib Ibnu Balta’ah
Wali Ashif
Taubat Lelaki Yang Sibuk
Mata Yang Tidak Menangis di Hari Kiamat
Kisah Teladan
Wasiat Rasululloh SAW kepada Aisyah
Saiyidatuna ‘Aisyah r.’a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda “Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau. Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini…” Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka. Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu : 1. Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah 2. tidak memuji Allah Taala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur. 3. mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah (d) membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat. Wahai, Aisyah, ketahuilah : 1. bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah 2. bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya. 3. bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat. 4. bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami- nya di tempat tidur atau menyusahkan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka. 5. bahwa wanita yang mengerjakan sembahyang dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sembahyangnya. 6. bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun; 7. bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api. 8. bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah. 9. bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya. 10. bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.
vendredi 30 mars 2012
Salam Damai Kami Untuk Indonesia
Tak terasa setahun setengah sudah ku berada di negara Arab, meninggalkn tanah airku yang kucinta, keluarga, teman-teman dan saudara. Sejenak kuluwangkan waktu sebagai pengobat rasa rinduku kepada mereka setelah dua minggu bergelut dengan buku menghadapi Ujian Muroqobah dengan bismillah ku buka laptop hitamku yang sudah otomatis tersambung dengan koneksi interenet.
Barusaja ku buka berita di berbagai media informasi baik TV maupun media informasi lainnya seketika itu aku tercengang penuh iba sambil mengerutkan dahi lima centi dan mengelus dada. Bagaimana tidak? dari sekian banyaknya berita dari tanah air semuanya bertema “Menolak kenaikan harga BBM” .
Semua rakyat bersatu melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk dan sikap penolakan harga BBM. Baik dari ormas, mahasiswa, buruh, petani, pekerja biasa, pekerja kantoran, pekerja keras, supir, bupati, sampai anak-anak kecil, ibu-ibu, bapak-bapak dan semua lapisan masyarakat Indonesia lainnya ikut berunjuk rasa di depan istana Jakarta.
Mereka melakukan aksinya dengan berbagai macam cara, ada yang membakar ban mobil , ada yang berjalan menenteng spanduk bertuliskan “ Menolak kenaikan BBM”, ada yang berorasi disepanjang jalan sambil menutun kendaraan, ada yang mengekspresikan aksinya dengan theater dan nyanyian, bahkan ada yang nekat melakukank aksi demonstrasinya dengan bakar diri. Semua itu adalah sebagai sikap dan bentuk protes mereka terhadap sikap pemerintah yang tidak pro dengan rakyat.
Tidak sedikit pula dari kalangan partai yang ikut menyuarakan suara hati rakyat sebagaimana yang telah di beritakan dari tribunnews.com
PKS: Merdeka! Harga BBM Tidak Naik
Golkar: Belum Saatnya Harga BBM Naik
PPP Minta Kenaikan Harga BBM Ditunda
PKB Tolak Kenaikan Harga BBM
PDIP: Penolakan Kenaikan Harga BBM Tak Bisa Ditawar Lagi
catat ini....!!!!
Melihat aksi yang begitu banyak ribuan aparat diturunkan untuk mengamankan sikap rakyat yang semakin gawat, aparatpun terus bertindak represif terhadap rakyat yang tak mau pasif hingga menyebabkan sebagian wartawan terkena aksi aparat yang kalap. Tak terasa dua jam sudah aku duduk di depan laptop, melihat berita yang menarik perhatian banyak orang itu membuatku terdiam dan tak kuasa untuk mengucapkan sepatah kata. Hanya harapan dan doa yang keluar dari lubuk hatiku semoga aksi demonstrasi ini berjalan dengan baik dan Indonesia semakin dewasa dalam menghadapi masalah ini. Khususnya bagi para pemimpin yang sekarang sedang menjabat di pemerintahan semoga hatinya terbuka dan mau menerima suara tangisan dan jeritan rakyatnya agar rakyat tak tambah melarat.
Salam Damai Kami Untuk Indonesia Dari Negeri Arab, Maroko.
Tanger, 30 Maret 2012.
mercredi 28 mars 2012
Aksi Demonstrasi BBM
Begitu mudahnya kau melupakan kami yang di bawah
Begitu mudahnya kau meninggalkan kami yang lemah
Apa kau sudah lupa sebelum kau menjadi pemerintah?
Apa kau sudah lupa pada janjimu yang terucap dengan sumpah?
Kau yang disana..
Begitu mudahnya kau memberikan kami ribuan janji
Dengan dalih ingin mensejahterakan kehidupan kami
Namun satu dari sekian banyak janjimu satupun tak ada bukti
Kau malah menghianati, membohongi dan menyakiti hati kami
Kau yang disana..
Yang duduk manis di atas singgasana di bawah atap yang megah
Yang menikmati hasil jerih payah kami yang didapat dari sawah
Yang tak peduli apakah kebutuhan kami tercukupi atau sebaliknya
Yang tak peduli dengan keluh kesah dan tangisan darah rakyatnya
Kau yang disana..
Sampai kapan kau kan terus berbuat keji seperti ini?
Sampai kapan kau kan membiarkan jeritan suara hati kami?
Sampai kapan kau kan mengabaikan hak-hak kami ?
Sampai kapan kau kan memikirkan perut dan kantongmu sendiri?
Kau yag disana..
Kami muak dengan kerakusan dan tipu daya muslihatmu
Kami muak dengan celoteh dan janji-janjimu yang palsu
Kami muak dengan perilaku dan perbuatanmu
Kami muak dengan segala yang ada pada dirimu
Kau yang disana..
Jika tiga hari lagi kau tak mampu mengatasi naiknya harga BMM bersubsidi
Dengan alasan besarnya belanja birokrasi dan pemotongan porsi subsidi
Jangan salahkan kami jika putra-putrimu melakukan aksi demonstrasi
Jangan salahkan kami jika putra-putrimu menghentikan pemerintahanmu sampai disini
Kau yang disana..
Tulisan ini bukan hanya sekedar kritikan atau kecaman
Tapi sebuah ancaman dan permintaan yang harus kau kerjakan
Jika tidak jangan salahkan putra-putrimu jika negeri ini jadi berantakan
Jangan salahkan kami jika putra-putri Indonesia membakar pemerintahan
Tanger, 29 March 2012.
01.20, bersama kau yang ada disana..
By: Rijalul ghoib
vendredi 16 mars 2012
Ungkapan Dalam Mendidik Anak
Jika anak di besarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak di besarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak di besarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri
Jika anak di besarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri
Jika anak di besarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah
Jika anak di besarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak di besarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak di besarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak di besarkan dengan penerimaan, ia belajar mencinta
Jika anak di besarkan dengan dukungan, ia belajar menenangi diri
Jika anak di besarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan
Jika anak di besarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawaan
Jika anak di besarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak di besarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak di besarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak di besarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran
Aku Ingin Anak Lekakiku Menirumu
“Subhanallah, dia benar-benar mirip denganmu ya!”
Suamiku menjawab:
“Bukankah sesuai keinginanmu? Kau yang bilang kalau anak lelaki ingin seperti aku.”
Aku mengangguk. Suamiku kembali bekerja seperti biasa. Ketika bayi kecilku
berulang tahun pertama, aku mengusulkan perayaannya dengan mengkhatamkan Al Quran di
rumah Lalu kubilang pada suamiku:
“Supaya ia menjadi penghafal Kitabullah ya,Yah.”
Suamiku menatap padaku seraya pelan berkata:
“Oh ya. Ide bagus itu.”
Bayi kami itu, kami beri nama Ahmad, mengikuti panggilan Rasulnya. Tidak berapa
lama, ia sudah pandai memanggil-manggil kami berdua: Ammaa. Apppaa. Lalu ia menunjuk
pada dirinya seraya berkata: Ammat! Maksudnya ia Ahmad. Kami berdua sangat bahagia
dengan kehadirannya.
Ahmad tumbuh jadi anak cerdas, persis seperti papanya. Pelajaran matematika
sederhana sangat mudah dikuasainya. Ah, papanya memang jago matematika. Ia kebanggaan
keluarganya. Sekarang pun sedang S3 di bidang Matematika.
Ketika Ahmad ulang tahun kelima, kami mengundang keluarga. Berdandan rapi kami
semua. Tibalah saat Ahmad menjadi bosan dan agak mengesalkan. Tiba-tiba ia minta naik ke
punggung papanya. Entah apa yang menyebabkan papanya begitu berang, mungkin
menganggap Ahmad sudah sekolah, sudah terlalu besar untuk main kuda-kudaan, atau
lantaran banyak tamu dan ia kelelahan. Badan Ahmad terhempas ditolak papanya, wajahnya
merah, tangisnya pecah, Muhammad terluka hatinya di hari ulang tahunnya kelima.
Sejak hari itu, Ahamad jadi pendiam. Murung ke sekolah, menyendiri di rumah. Ia tak
lagi suka bertanya, dan ia menjadi amat mudah marah. Aku coba mendekati suamiku, dan
menyampaikan alasanku. Ia sedang menyelesaikan papernya dan tak mau diganggu oleh
urusan seremeh itu, katanya.
Tahun demi tahun berlalu. Tak terasa Ahmad telah selesai S1. Pemuda gagah, pandai
dan pendiam telah membawakan aku seorang mantu dan seorang cucu. Ketika lahir, cucuku
itu, istrinya berseru sambil tertawa-tawa lucu:
“Subhanallah! Kulitnya gelap, Mas, persis seperti kulitmu!”
Ahmad menoleh dengan kaku, tampak ia tersinggung dan merasa malu.
“Salahmu. Kamu yang ingin sendiri, kan. Kalau lelaki ingin seperti aku!”
Di tanganku, terajut ruang dan waktu. Terasa ada yang pedih di hatiku. Ada yang
mencemaskan aku.
Cucuku pulang ke rumah, bulan berlalu. Kami, nenek dan kakeknya, datang bertamu.
Ahmad kecil sedang digendong ayahnya. Menangis ia. Tiba-tiba Ahmad anakku menyergah
sambil berteriak menghentak,
“Ah, gimana sih, kok nggak dikasih pampers anak ini!”
Dengan kasar disorongkannya bayi mungil itu.
Suamiku membaca korannya, tak tergerak oleh suasana. Ahmad, papa bayi ini, segera
membersihkan dirinya di kamar mandi. Aku, wanita tua, ruang dan waktu kurajut dalam
pedih duka seorang istri dan seorang ibu. Aku tak sanggup lagi menahan gelora di dada ini.
Pecahlah tangisku serasa sudah berabad aku menyimpannya. Aku rebut koran di tangan
suamiku dan kukatakan padanya:
“Dulu kau hempaskan Ahmad di lantai itu! Ulang tahun ke lima, kau ingat? Kau tolak
ia merangkak di punggungmu! Dan ketika aku minta kau perbaiki, kau bilang kau sibuk
sekali. Kau dengar? Kau dengar anakmu tadi? Dia tidak suka dipipisi. Dia asing dengan
anaknya sendiri!”
Allahumma Shali ala Muhammad. Allahumma Shalli alaihi wassalaam. Aku ingin
anakku menirumu, wahai Nabi.
Engkau membopong cucu-cucumu di punggungmu, engkau bermain berkejaran
dengan mereka Engkau bahkan menengok seorang anak yang burung peliharaannya mati.
Dan engkau pula yang berkata ketika seorang ibu merenggut bayinya dari gendonganmu,
“Bekas najis ini bisa kuseka, tetapi apakah kau bisa menggantikan saraf halus yang
putus di kepalanya?”
Aku memandang suamiku yang terpaku.
Aku memandang anakku yang tegak diam bagai karang tajam.
Kupandangi keduanya, berlinangan air mata.
Aku tak boleh berputus asa dari Rahmat-Mu, ya Allah, bukankah begitu?
Lalu kuambil tangan suamiku, meski kaku, kubimbing ia mendekat kepada Ahmad. Kubawa
tangannya menyisir kepala anaknya, yang berpuluh tahun tak merasakan sentuhan tangan
seorang ayah yang didamba.
Dada Ahmad berguncang menerima belaian. Kukatakan di hadapan mereka berdua,
“Lakukanlah ini, permintaan seorang yang akan dijemput ajal yang tak mampu
mewariskan apa-apa: kecuali Cinta.
Lakukanlah, demi setiap anak lelaki yang akan lahir dan menurunkan keturunan demi
keturunan.
Lakukanlah, untuk sebuah perubahan besar di rumah tangga kita! Juga di permukaan
dunia. Tak akan pernah ada perdamaian selama anak laki-laki tak diajarkan rasa kasih dan
sayang, ucapan kemesraan, sentuhan dan belaian, bukan hanya pelajaran untuk menjadi
jantan seperti yang kalian pahami. Kegagahan tanpa perasaan.
Dua laki-laki dewasa mengambang air di mata mereka.
Dua laki-laki dewasa dan seorang wanita tua terpaku di tempatnya.
Memang tak mudah untuk berubah. Tapi harus dimulai. Aku serahkan bayi Ahmad ke
pelukan suamiku. Aku bilang:
“Tak ada kata terlambat untuk mulai, Sayang.”
Dua laki-laki dewasa itu kini belajar kembali. Menggendong bersama, bergantian
menggantikan popoknya, pura-pura merancang hari depan si bayi sambil tertawa-tawa
berdua, membuka kisah-kisah lama mereka yang penuh kabut rahasia, dan menemukan
betapa sesungguhnya di antara keduanya Allah menitipkan perasaan saling membutuhkan
yang tak pernah terungkapkan dengan kata, atau sentuhan. Kini tawa mereka memenuhi
rongga dadaku yang sesak oleh bahagia, syukur pada-Mu
Ya Allah! Engkaulah penolong satu-satunya ketika semua jalan tampak buntu.
Engkaulah cahaya di ujung keputusasaanku.
Tiga laki-laki dalam hidupku aku titipkan mereka di tangan-Mu.
Kelak, jika aku boleh bertemu dengannya, Nabiku, aku ingin sekali berkata:
Ya, Nabi. aku telah mencoba sepenuh daya tenaga untuk mengajak mereka semua menirumu!
Amin, Alhamdulillah
SEBARKAN ke teman anda jika menurut anda catatan ini bermanfaat
Oleh: Dei Al-faly Al-faroby
mercredi 8 février 2012
Dulu Haram Kini Halal
- Oleh: Dei Al-faly Al-farobyPada suatu ketika di zaman Nabi Muhammad SAW ada seorang pencuri yang hendakbertaubat, dia duduk di majelis Nabi Muhammad SAW dimana para sahabat berdesakdesakkandi Masjib Nabawi.Suatu ketika dia menangkap perkataan Nabi saw : “Barangsiapa meninggalkansesuatu yang haram karena Allah, maka suatu ketika dia akan memperoleh yang Haram itudalam keadaan halal”. Sungguh dia tidak memahami maksudnya, apalagi ketika para sahabatmendiskusikan hal tersebut setelah majelis dengan tingkat keimanan dan pemahaman yangjauh dibawah sang pencuri merasa tersisihkan.Akhirnya malam pun semakin larut, sang pencuri lapar. Keluarlah dia dari Masjiddemi melupakan rasa laparnya.Di suatu gang tempat dia berjalan, dia mendapati suatu rumah yang pintunya agakterbuka. Dengan insting pencurinya yang tajam ia dapat melihat dalam gelap bahwa pintu itutidak terkunci…dan timbullah peperangan dalam hatinya untuk mencuri atau tidak. Tidak, iamerasa tidak boleh mencuri lagi.Namun tiba-tiba timbul bisikan aneh : “Jika kamu tidak mencuri mungkin akan adapencuri lainnya yang belum tentu seperti kamu”. Menjadi berfikirlah dia, maka diputuskandia hendak memberitahukan/mengingatkan pemiliknya di dalam agar mengunci pinturumahnya, karena sudah lewat tengah malam.Dia hendak memberi salam namun timbul kembali suara tadi : “Hei pemuda!bagaimana kalau ternyata di dalam ada pencuri dan pintu ini ternyata adalah pencuri itu yangmembuka, bila engkau mengucap salam … akan kagetlah dia dan bersembunyi, alangkahbaiknya jika engkau masuk diam-diam dan memergoki dia dengan menangkap basahnya !”Ah.. benar juga, pikirnya.Maka masuklah ia dengan tanpa suara… Ruangan rumah tersebut agak luas,dilihatnya berkeliling ada satu meja yang penuh makanan – timbul keinginannya untukmencuri lagi, namun segera ia sadar – tidak, ia tidak boleh mencuri lagi.Masuklah ia dengan hati-hati, hehhh …syukurlah tidak ada pencuri berarti memangsang pemilik yang lalai mengunci pintu. Sekarang tinggal memberitahukan kepada pemilikrumah tentang kelalaiannya, tiba-tiba terdengar suara mendengkur halus dari sudutruang….Ahh ternyata ada yang tidur mungkin sang pemilik dan sepertinya perempuan cantik.Tanpa dia sadari kakinya melangkah mendekati tempat tidur, perasaannya berkecamuk,macam-macam yang ada dalam hatinya. Kecantikan, tidak lengkapnya busana tidur yangmenutup sang wanita membuat timbul hasrat kotor dalam dirinya.Begitu besarnya hingga keluar keringat dinginnya, seakan jelas ia mendengarjantungnya berdetak kencang didadanya, serta tak dia sangka ia sudah duduk mematungdisamping tempat tidur…Tidak, aku tidak boleh melakukan ini aku ingin bertaubat dan tidakmau menambah dosa yang ada, tidakk !!18Segera ia memutar badannya untuk pergi. Akan ia ketuk dan beri salam dari luarsebagaimana tadi. Ketika akan menuju pintu keluar ia melalui meja makan tadi, tiba-tibaterdengar bunyi dalam perutnya…ia lapar. Timbullah suara aneh tadi : “Bagus hei pemudayang baik, bagaimana ringankah sekarang perasaanmu setelah melawan hawa nafsubirahimu?”Eh-eh, ya. Alhamdulillah ada rasa bangga dalam hati ini dapat berbuat kebaikan danniat perbuatan pemberitahuan ini akan sangat terpuji. Pikir sang pemuda. Suara itu berkata:“Maka sudah sepatutnya engkau memperoleh ganjaran dari sang pemilik rumah atas niatbaikmu itu, ambillah sedikit makanan untuk mengganjal perutmu agar tidak timbul perasaandan keinginan mencuri lagi!!”Berpikirlah dia merenung sebentar, patutkah ia berbuat begitu? “Hei – tiba2x iatersadar serta berucap dalam hati – engkau dari tadi yang berbicara dan memberi nasihatkepadaku? Tapi nasihatmu itu telah menjadikan aku menjadi tamu tidak diundang seperti ini,tidak.. aku tidak akan mendengarkan nasihatmu. Bila engkau Tuhan, tidak akan memberinasihat seperti ini. Pasti engkau Syaithon….(hening).Celaka aku, bila ada orang yang di luar dan melihat perbuatanku …. aku haruskeluar.” Maka tergesa-gesa ia keluar rumah wanita tersebut, ketika tiba dihadapan pintu iamengetuk keras dan mengucap salam yang terdengar serak menakutkan.Semakin khawatir ia akan suaranya yang berubah, setelah itu tanpa memastikan pemiliknyamendengar atau tidak ia kembali menuju masjid dengan perasaan galau namun lega, karenatidak ada orang yang memergoki dia melakukan apa yang disarankan suara aneh tadi.Sesampai dimasjid, ia melihat Nabi saw sedang berdiri sholat. Di sudut ruang adaseorang yang membaca al qur-aan dengan khusyu’ sambil meneteskan air mata, di sudutsudutterdapat para shahabat dan kaum shuffah tidur. Dingin sekali malam ini, lapar sekaliperut ini teringat lagi ia akan pengalaman yang baru dia alami, bersyukur ia atas pertolonganAllah yang menguatkan hatinya.Tapi … tidak di dengar bisikan Allah di hatinya, apakah Allah marah kepadaku? Laluia menghampiri sudut ruang masjid duduk dekat pintu, dekat orang yang membaca al quraan.Ditengah melamunnya ia mendengar sayup namun jelas bait-bait ayat suci ……Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadiratAllah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yangsombong:”Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamumenghindarkan dari pada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja Merekamenjawab:”Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberipetunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kalikita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri”. (QS. 14:21)Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “SesungguhnyaAllah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamutetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan(sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamumencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmudan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan19perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orangorangyang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS. 14:22)Bergetarlah hatinya mendengar perkataan Allah yang di dengarnya, berkatalah ia“Engkau berbicara kepadakukah, ya Allah?” Serasa lapang hatinya, semakin asyik diamendengarkan bacaan suci itu, maka lupalah ia akan laparnya, segar rasanya badannya.Cukup lama ia mendengarkan bacaan orang itu hingga tiba-tiba tersentak ia karenabacaan itu dihentikan berganti dengan ucapan menjawab salam. Terlihat olehnya pula bahwapria itu menjawab salam seseorang wanita dan seorang tua yang masuk langsung menujutempat Nabi Muhammad SAW sedang duduk berdzikir, dan wajah wanita itu … adalahwajah wanita tadi !!!??? Timbul gelisah hatinya, apakah tadi ketika ia berada di ruangan itusang wanita pura-pura tidur dan melihat wajahnya? Ataukah ada orang yang diam-diammelihatnya, mungkin laki-laki tua yang bersamanya adalah orang yang diam-diammemergokinya ketika ia keluar dan mengetuk pintu rumah itu? Ahh … celaka, celaka.Namun gemetar tubuhnya, tidak mampu ia menggerakkan anggota tubuhnya untukbersembunyi atau pergi apalagi tampak olehnya pria yang tadi membaca al Qur-aan hendaktidur dan tak lama pun mendengkur. Dan ia lihat mereka sudah berbicara dengan Nabi saw….celaka, pikirnya panik !!Hampir celentang jatuh ia ketika terdengar suara Nabi Muhammad SAW. : “HaiFulan, kemarilah !” Dengan perlahan dan perasaan takut ia mendekat. Ia berusahamenyembunyikan wajahnya.Ia mendengar sang perempuan masih berbicara kepada Nabi Muhammad SAW.katanya : “…benar ya Rosulullah, saya sangat takut pada saat itu saya bermimpi rumah sayakemasukan orang yang hendak mencuri, dia mendekati saya dan hendak memperkosa saya,ketika saya berontak … ternyata itu hanya mimpi. Namun ketika saya melihat sekelilingnyaternyata pintu rumah saya terbuka sebagaimana mimpi saya dan ada suara menyeramkanyang membuat saya takut. Maka segera saya menuju rumah paman saya untuk memintadicarikan suami buat saya, agar kejadian yang di mimpi saya tidak terjadi bila saya ada suamiyang melindungi. Sehingga beliau mengajak saya menemui engkau disini agar memilihkancalon suami untuk saya”.Nabi saw memandang kepada si pemuda bekas pencuri, lalu berkata : “Hai Fulan,karena tidak ada pria yang bangun kecuali engkau saat ini maka aku tawarkan padamu,maukah engkau menjadi suaminya?” Terkejut ia mendengar itu, cepat mengangguklah ia.Dan setelah sholat shubuh Nabi saw mengumumkan hal ini dan meminta parashahabat mengumpulkan dana untuk mengadakan pernikahan dan pembayaran mas kawin sipemuda ini.Setelah pernikahannya, tahulah ia akan arti perkataan Nabi Muhammad yang lalu :“Barangsiapa meninggalkan sesuatu yang haram karena Allah, maka suatu ketika diaakan memperoleh yang Haram itu dalam keadaan halal”.